Ketika namaMu terlantunkan di bibir ini
Kelu nan kaku luntur
Menjadi lemah gemulai
Berteriak menggelegar
Di tiap
gemetarku kan kuasamu
Kan hari
agama
Di tiada
kealpaan yang tersurat
Di dalam
relung kalbuku
Kau menikam
dengan lantunan
Berirama
sendu mengadu
Mengiba
bala bantuan
Atas
pentunjuk shirat
Yang tak
ada lagi berarti
Hanya dia
tempat kembali
Tunjukilah
hamba jalan menuju surga
Yang penuh
kenikmatan
Yang Tidak
terlintas di pendengaran
Merdunya
suara komentar tentangnya
Yang tidak
terlintas di penglihatan
Indahnya
panorama tamannya
Bahkan
tiada peraba
Dapat
menilai kehalusan citranya
Sehingga
tiada kealpaan
Tiada
kekhilafan atas karunia
Dan
syukurku mengiring atas nikmat
Derajat
karunia surga
Sebagai
pembalasan
Sebagai
imbalan pahala
Dan
bukanlah kesesatan
Atas
karunia nikmat
Yang
melalaikan kerana pemberian
Hingga
stempel kejujuran atas karunia
Terus
tertancap dalam hati
Sebagai
wujud syukurku atas nikmat
Atas bala
Atas cobaan
dan pembalasan
Kedungjati,
10 Nopember 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar